Pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika terus membangun infrastruktur digital sebagai langkah untuk memastikan tersedianya akses internet dan sinyal 4G hingga ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk wilayah-wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal). Pembangunan infrastruktur digital yang kuat dan inklusif ditujukan untuk meningkatkan konektivitas telekomunikasi dalam menjembatani kesenjangan digital.
Seiring dengan pembangunan infrastruktur digital, BAKTI berkomitmen untuk turut membangun ekosistem TIK yang baik, salah satunya direalisasikan melalui literasi TIK yang dikemas dalam program Inklusi Digital. BAKTI menyelenggarakan program Inklusi Digital dalam rangka mewujudkan transformasi digitalisasi Indonesia pada 2024 mendatang.
Inklusi digital merupakan program yang bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang cerdas dan adaptif terhadap perkembangan TIK, sebab arus digitalisasi sudah menjadi masa depan yang telah tiba dan tidak dapat dibendung, satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah dengan beradaptasi dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Melalui transformasi digital pemerintah berupaya menginklusikan seluruh lapisan masyarakat dalam pembangunan, termasuk penyandang disabilitas, kaum perempuan, masyarakat daerah 3T dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya yang perlu mendapatkan atensi khusus. Program Inklusi Digital diharapkan mampu memfasilitasi seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia untuk mendapatkan akses dan haknya memanfaatkan TIK dengan mudah dan bebas tanpa hambatan.
Meski secara geografis wilayah Indonesia terpisah-pisah oleh lautan ke dalam bentuk kepulauan, Indonesia tidak menyerah membawa masyarakatnya menuju generasi digital yang maju. Digitalisasi dapat menjadi sebuah peluang ataupun media untuk merekatkan seluruh wilayah kepulauan Indonesia, sebagaimana misi yang diemban oleh BAKTI untuk merajut nusantara secara digital.