Yeni Endah Mewujudkan Asa Melalui Inklusi Digital
Jika bisa memilih, tentu tidak ada manusia yang ingin dilahirkan sebagai difabel atau menjadi difabel saat dewasa di dalam hidupnya. Begitu juga dengan saya. Ditakdirkan oleh Tuhan menjadi difabel saat usia 19 tahun karena kelainan langka bernama Friedreich's Ataxia. Sejak saat itu pula saya harus menggunakan kursi roda sebagai alat bantu mobilitas untuk membantu aktivitas sehari-hari. Bukan hal yang mudah untuk menerima, jika saya adalah seorang perempuan difabel. Butuh waktu dan proses yang panjang. Namun seiring berjalan waktu, saya akhirnya bisa berdamai dengan diri sendiri
Agar tidak terlalu memikirkan keterbatasan yang saya miliki. Saya melakukan hal-hal yang saya sukai yaitu menulis. Yang awalnya menulis di diary lalu mencoba menulis di blog. Selain itu, saya juga suka mengikuti pelatihan sesuai dengan passion. Apalagi di era digitalisasi ini, saya bisa dengan mudah bisa menemukan pelatihan yang saya inginkan. Ketika pandemi yang melanda Indonesia. Pelatihan tidak perlu dilakukan secara tatap muka melainkan melalui zoom. Hal ini sangat memudahkan saya yang memiliki kendala mobilitas.
Pelatihan Inklusi Digital Aksesibilitas untuk Disabilitas 2022
Sekitar bulan Juni 2022, saat berselancar di dunia maya. Saya menemukan info pelatihan Inklusi Digital Aksesibilitas untuk Disabilitas 2022. Kegiatan ini diadakan oleh BAKTI Komdigi bekerja sama dengan Paradifa Indonesia. Inklusi digital yaitu memastikan bahwa semua orang, tanpa terkecuali. Termasuk difabel dapat mengakses dan menggunakan teknologi digital. Inklusi digital bertujuan untuk mengurangi kesenjangan digital dan memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara untuk berpartisipasi dalam kehidupan digital. Salah satunya melalui akses ke Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Setelah membaca syarat untuk mengikuti pelatihan. Tanpa berpikir panjang saya langsung mendaftar. Saya sangat tertarik mengikuti kegiatan ini. Selain karena saat itu sedang pandemi, untuk mengisi waktu luang juga mendapat ilmu dan pengetahuan dalam bidang teknologi dan informasi. Juga mendapat teman-teman baru dari seluruh Indonesia, meski secara online. Program pelatihan yang ditawarkan pun beragam. Mulai dari Content Creator, Digital Marketing, Digital Office dan Digital Public Relation.
Lolos Sebagai Peserta
Beberapa minggu setelah pendaftaran. Saya dihubungi panitia dan dinyatakan lolos sebagai peserta pelatihan content creator tingkat pengenalan. Pelatihan diadakan mulai bulan Agustus sampai September 2022. Setiap hari Senin sampai Sabtu dengan jadwal yang berbeda-beda mulai dari belajar mandiri, live session melalui zoom, mengerjakan dan mengumpulkan tugas. Allhamdulillah, selama pelatihan saya tidak menemukan kendala yang berarti. Setelah pelatihan para peserta mengikuti kompetisi tingkat regional. Dengan syarat memenuhi ketentuan jumlah kehadiran jam pelajaran (JP) pada live session pelatihan melalui Zoom Meeting.
Juara Kompetisi TIK Regional 3 untuk Disabilitas 2022 BAKTI Komdigi
Tanggal 24 September 2022 saya mengikuti Kompetisi TIK bagi disabilitas tingkat Regional yang diadakan oleh BAKTI Komdigi. Ternyata dari kompetisi tersebut saya berhasil meraih juara 1 regional 3 dari Jawa Tengah dan berhak mengikuti kompetisi tingkat Nasional pada tanggal 13 - 18 Oktober 2022 di Jakarta. Wow, sungguh kabar yang sangat menggembirakan. Saya pikir, kompetisi akan diadakan secara online seperti kompetisi tingkat regional. Saya juga tidak pernah menyangka akan meraih juara pertama. Bagaimana tidak, peserta yang mengikuti kompetisi tersebut berjumlah ribuan orang. Kemenangan saya di tingkat regional, juga menjadi kabar bahagia untuk keluarga saya. Jujur, saat dihubungi panitia untuk mengikuti kompetisi tingkat nasional, saya sempat bingung. Ibu tidak bisa mendampingi karena satu dan lain hal. Akhirnya setelah berdiskusi, saya berangkat ke Jakarta didampingi founder dan inisiator Komunitas Sahabat Difabel. Keberangkatan saya ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi menjadi pengalaman kedua saya terbang ke Jakarta. Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, kedatangan saya disambut oleh panitia yang akan mengantar ke tempat kompetisi.
Pemenang Pertama Kompetisi TIK Nasional untuk Disabilitas 2022 Piala Menteri Komdigi
Kompetisi TIK Nasional untuk Disabilitas 2022 diadakan pada tanggal 14 Oktober 2022 di Hotel Sari Pacific Jakarta. Jantung saya berdegup kencang. Keringat dingin mengalir dari sekujur tubuh. Momen ini adalah pertama kalinya saya mengikuti kompetisi skala nasional. Berada di ruangan besar, bersaing dengan puluhan peserta dari seluruh Indonesia. Sebelum kompetisi dimulai saya meminta doa pada ibu. “Semoga dilancarkan dan diberi hasil yang terbaik sama Allah,” ucap Ibu saat saya menelpon beliau. Saat kompetisi, satu persatu juri bergiliran bertanya pada setiap peserta. Jujur, ini membuat saya nervous, tapi Alhamdulillah saya bisa menjaga konsentrasi. Mengerjakan kompetisi sambil menjawab pertanyaan dari dewan juri. Hasil kompetisi diumumkan tanggal 17 Oktober 2022. Para pemenang disebutkan mulai dari juara 3 di setiap kategori. Hingga tiba di pengumuman pemenang pertama kategori Content Creator Tingkat Pengenalan.
“Pemenang pertama kompetisi nasional kategori content creator tingkat pengenalan. Yeni Endah Kusumaningtas dari Jawa Tengah.” Saya termenung saat mendengar nama saya disebut.
“Benarkah saya jadi juara 1?” Panitia menghampiri saya. Mendorong kursi roda menuju atas panggung untuk menerima hadiah. Barulah saya percaya. Jika ini bukan mimpi. “Masya Allah, terima kasih ya Allah untuk semua rahmat-Mu,” ucap saya penuh syukur. Belum hilang keterkejutan atas kemenangan yang berhasil saya raih. Selain hadiah uang tunai, BAKTI Komdigi memberikan kesempatan kepada pemenang pertama untuk melakukan benchmarking terkait dengan best practices aksesibilitas bagi disabilitas di luar negeri yaitu ke Korea Selatan. “Wow, sebagai pecinta drakor, tentu berita ini menjadi kabar yang membahagiakan dan merupakan kesempatan yang sangat berharga.”
6 Orang menyukai Kisah Ini
Suka dengan Kisah ini
Anda telah menyukai Kisah ini.
Kisah Inspiratif Lainnya