"Saya Sandi Aditama, seorang penyandang disabilitas cerebral palsy yang terus mengembangkan kemampuan diri. Saya mulai menekuni olahraga lari pada tahun 2010 dan menjadikannya bagian penting dari hidup saya. Perjalanan itu membawa saya mencoba cabang Boccia. Saya menikmati proses latihan dan tantangan yang muncul dari setiap pertandingan.
Saya juga menempuh studi Akuntansi di Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur. Saya belajar untuk mengasah ketelitian dan logika. Pendidikan ini memperkuat dasar yang saya perlukan untuk dunia kerja dan aktivitas organisasi.
Menulis menjadi ruang refleksi bagi saya. Saya sudah menyelesaikan dua buku. Judul pertama Disabilitas: Ketika Kata Menjadi Batas. Judul kedua Cerebral Palsy: Memoar Perjalanan Seorang Penyintas Dari Tepi Mahakam. Dua karya ini menggambarkan pengalaman saya sebagai penyintas dan pandangan saya tentang isu disabilitas. Saya ingin tulisan saya memberi wawasan yang jujur dan relevan bagi pembaca.
Saya aktif di National Paralympic Committee Indonesia Kutai Kartanegara dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia Kutai Kartanegara. Kegiatan komunitas membantu saya belajar tentang advokasi dan kerja bersama. Saya juga merupakan alumni program Inklusi Digital. Teknologi membantu saya membangun koneksi dan peluang baru bagi komunitas disabilitas.
Saya berkomitmen untuk berkarya melalui olahraga, tulisan, dan kontribusi pada komunitas disabilitas. Saya ingin perjalanan saya membuka ruang bagi lebih banyak orang untuk memahami dan menghargai keberagaman."